medik-tv.com Ketapang – Langkah serius yang diambil Pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) dan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM NU) Kabupaten Ketapang untuk menyukseskan dua hajatan besar mereka: Konferensi Cabang PERGUNU dan Bedah Buku “Sejarah Tanah Kayong”. Senin, 02/06/2025, rombongan pengurus kedua lembaga NU ini melakukan audiensi resmi ke pimpinan DPRD Kabupaten Ketapang.
Audiensi berlangsung hangat dan penuh semangat di ruang Ketua DPRD Kabupaten Ketapang. Hadir Plh. Ketua DPRD H. Mathoji, SE, para Wakil Ketua DPRD yaitu Mateus Yudi, SE, M.Si dan Syaidianur, S.Pd., M.Pd., serta Ketua Komisi IV Riyan Heryanto. Dari pihak penggagas, hadir Ketua PERGUNU Ketapang Sayidin, S.Pd.I., M.Pd beserta anggota, Ketua Lakpesdam NU Ketapang Subairi, S.Pd.I beserta jajarannya, dan turut mendampingi Wakil Ketua 7 PCNU Ketapang, Kiai Misruki dan Wakil Sekretaris 7 PCNU Ketapang, Hayadi Ridho’ie, S.Sos.I., M.Pd.

Audiensi ini digelar sebagai upaya silaturahmi sekaligus permohonan Arahan, masukan, dan dukungan dari unsur legislatif demi suksesnya dua agenda besar tersebut, khususnya Bedah Buku “Sejarah Tanah Kayong” yang diselenggarakan pada 28 Juni 2025 mendatang.
Ketua DPRD H. Mathoji, SE memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif PERGUNU dan LAKPESDAM NU. Secara pribadi, Mathoji menyatakan komitmennya untuk mendukung, bahkan siap memberikan bantuan dana untuk kegiatan tersebut.
“Saya sangat mendukung, khususnya Bedah Buku Sejarah Tanah Kayong ini. Ini sangat penting bagi generasi muda kita. Saya juga menyarankan, kalau bisa ke depan proposal kegiatan seperti ini disampaikan dari jauh-jauh hari, bahkan setahun sebelumnya, supaya bisa masuk dalam anggaran hibah murni,” ujar Mathoji.
Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Mateus Yudi, SE, M.Si. menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap akar sejarah Ketapang. “Ini bukan sekedar kegiatan literasi, tapi bagian dari membangun identitas daerah,” katanya.
Sementara itu, Syaidianur, S.Pd., M.Pd., yang juga pernah mengabdi sebagai guru selama 15 tahun, menyatakan pentingnya keinginan pasca-bedah buku. Ia berharap buku ini bisa dijadikan bahan pelajaran dalam muatan lokal di sekolah-sekolah. “Ini peluang besar agar anak-anak kita kenal dan cinta sejarah daerahnya sendiri,” tegasnya.
Ketua Komisi IV, Riyan Heryanto, turut menyampaikan dukungan penuh. Ia menyatakan siap membantu anggaran untuk kegiatan tersebut. Menariknya, ia mengungkap bahwa dirinya telah lebih dulu menjajaki komunikasi dengan Dinas Pendidikan terkait kemungkinan memasukkan sejarah lokal Ketapang ke dalam kurikulum muatan lokal. “Semoga buku ini bisa menjadi salah satu referensi resmi di sekolah-sekolah,” tambahnya.
Audiensi ini menjadi catatan penting dalam kiprah NU Ketapang. Wakil Sekretaris 7 PCNU Ketapang, Hayadi Ridho’ie, S.Sos.I., M.Pd., menyebut kegiatan LAKPESDAM ini sebagai langkah monumental. “Biasanya materi kegiatan NU membahas amaliah, fikrah dan harakah-nya. Tapi hari ini kita bicara tentang tanah air, tentang sejarah tempat kita berpijak. Ini luar biasa,” ujarnya.
Menurutnya, NU hari ini bukan hanya organisasi keagamaan semata, tapi juga bagian dari gerakan kebudayaan dan sosial yang ikut bertanggung jawab dalam menghidupkan memori kolektif masyarakat tentang asal-usul mereka.
Dengan dukungan DPRD, dua agenda besar PERGUNU dan LAKPESDAM NU Ketapang semakin mendapat angin segar. Konferensi Cabang PERGUNU dan Bedah Buku “Sejarah Tanah Kayong” tidak hanya akan menjadi peristiwa seremonial, namun juga menjadi momen strategi memperkuat identitas budaya dan pendidikan masyarakat Ketapang.