Calon Jemaah Haji Termuda Ungkap Rasa Haru dan Bangga Gantikan Kedua Orang Tuanya yang Telah Tiada

medik-tv.com Ketapang – Suasana Masjid Al-Falah Ketapang, Minggu pagi (25/05/2025), tampak lebih semarak dari biasanya. Di tengah ratusan calon jemaah haji yang memadati area pembekalan, terselip pemandangan yang mencuri perhatian: dua sosok muda yang begitu khidmat mengikuti setiap sesi. Mereka adalah Fatir (22 tahun) dan Tasya Putri Febrianti (18 tahun), dua bersaudara yang sedang mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji, bukan atas nama pribadi, tetapi menggantikan kedua orang tua mereka yang telah berpulang setahun lalu.

Pasangan almarhum M. Febriadi—mantan Ketua DPRD Kabupaten Ketapang—dan almarhumah Utin Syusmarita, sejatinya telah mendaftarkan diri untuk berhaji. Namun takdir berkata lain. Kepergian keduanya yang hampir bersamaan meninggalkan duka mendalam, sekaligus warisan suci yang kini diemban dengan penuh cinta dan bakti oleh anak-anak mereka.

Dalam wawancara eksklusif bersama Medik.tv, Tasya tak mampu menyembunyikan getaran emosinya.

“Perasaannya campur aduk. Sedih karena harus berangkat bukan bersama orang tua, tapi justru menggantikan mereka. Bahagia karena ini bentuk bakti terakhir kami kepada ayah dan ibu. Ini amanah besar,” ucap Tasya dengan mata berkaca-kaca.

Ia mengaku, keputusannya berangkat haji sebagai pelimpahan porsi dari orang tua bukan semata karena prosedur administrasi, melainkan sebagai bentuk penghormatan terdalam kepada mereka yang telah membesarkannya.

“Semoga Allah menerima niat ini, dan semoga ibadah kami ini menjadi haji mabrur untuk ayah dan ibu di alam sana,” tambahnya lirih.

Pembekalan calon jemaah haji yang disampaikan oleh Wakil Bupati Ketapang, H. Jamhuri Amir menjadi momen penting bagi keduanya untuk semakin memantapkan niat dan persiapan, baik secara fisik maupun spiritual. Wabup dalam sambutannya juga berpesan agar seluruh jemaah benar-benar mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menunaikan rukun Islam kelima ini dengan khusyuk.

See also  Kakanwil Kemenag Kalbar menyerahan piala bergilir kepada pemenang juara umum Kemenag Kabupaten Sambas

“Ibadah haji bukan hanya fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Ini perjalanan jiwa. Maka, persiapkanlah semuanya dengan sungguh-sungguh,” ujar Wabup.

Kisah Fatir dan Tasya menjadi catatan istimewa dalam rombongan haji Kabupaten Ketapang tahun ini. Di tengah deretan jemaah yang mayoritas sudah lanjut usia, kehadiran dua anak muda ini menyiratkan bahwa cinta kepada orang tua tidak hanya dikenang, tapi juga bisa dilanjutkan dengan langkah nyata ke Baitullah.

Mereka tidak hanya membawa koper dan ihram, tapi juga membawa doa-doa yang belum sempat disampaikan oleh orang tua mereka. Dalam setiap takbir, setiap langkah thawaf, dan setiap doa yang terucap di tanah haram, ada harapan bahwa cinta itu akan tersampaikan kepada mereka yang telah mendahului.

Dan kelak, saat pulang ke tanah air, mereka tak hanya membawa gelar “Haji” dan “Hajjah”, tetapi juga kebanggaan sebagai anak-anak yang setia menjaga warisan iman dan kasih sayang dari orang tua.

Semoga perjalanan mereka diberi kelancaran, keselamatan, dan keberkahan. Dan semoga setiap langkah yang mereka tempuh menjadi pengantar pahala untuk kedua almarhum tercinta.