Dishub Akui Banyak PJU dan Traffic Light Bermasalah, Ini Penyebabnya!

medik-tv.com Ketapang – Sejumlah masyarakat Kabupaten Ketapang ramai-ramai menyuarakan keluhan soal padamnya Penerangan Jalan Umum (PJU) dan traffic light di beberapa titik jalan utama. Salah satunya yang cukup disorot berada di akses menuju Jembatan KH. Mangku Negeri (Pawan 5), yang kini gelap gulita saat malam hari.

Padahal, keberadaan PJU sangat vital, bukan cuma soal kenyamanan saat berkendara, tapi juga soal keselamatan dan keamanan. Jalan gelap kerap jadi pemicu kecelakaan, bahkan memicu aksi kriminal di malam hari.

PJU dan traffic light sejatinya adalah fasilitas umum yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun, saat ditelusuri, urusan mati atau hidupnya lampu jalan ini ternyata bukan sesederhana mengganti bohlam saja.

Kepala Humas PLN UP3 Ketapang, Wagimin, menjelaskan bahwa PLN hanya bertanggung jawab dalam pengelolaan pajak penerangan jalan (PPJ) yang dibayarkan masyarakat lewat tagihan listrik bulanan. “Urusan hidup-matinya PJU itu kewenangan penuh dari Dinas Perhubungan,” ujarnya kepada Medik.TV.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ketapang, Akia, mengakui bahwa pihaknya memang kerap menerima laporan dari warga. Dishub, kata dia, rutin melakukan pemeliharaan. Namun ada beberapa kendala yang tak bisa dihindari, anggaran terbatas, cuaca tak menentu, hingga ulah tangan jahil pencuri kabel PJU.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ketapang, Akia,

“Yang sering terjadi itu kabel dicuri. Anggaran pun terbatas, jadi kami harus pilih-pilih titik yang menjadi prioritas, terutama yang rawan kecelakaan dan kriminalitas,” ungkap Akia.

Menurutnya, saat ini ada sekitar 3.000 unit PJU tersebar di 20 kecamatan di Ketapang. Biaya pemasangan satu set PJU bisa tembus Rp 7 juta, belum termasuk pemeliharaannya. “Kalau lampunya saja seharga Rp 2 juta, bisa dibayangkan berapa anggaran yang dibutuhkan,” tambahnya.

See also  Kabupaten Ketapang Resmi Menjadi Penerima Bantuan BPBL

Tak hanya PJU, tiga titik traffic light juga jadi perhatian utama Dishub Ketapang. Traffic light di simpang empat Polres dan RSUD Agoesdjam disebut sudah waktunya diganti baru. Sayangnya, selain terkendala anggaran, suku cadang juga harus dipesan dari Pulau Jawa.

Dishub berharap Pemkab Ketapang bisa segera menambah anggaran pemeliharaan, serta menghadirkan teknisi bersertifikasi yang siap siaga menangani permasalahan teknis di lapangan.

“Harapan kami ke depan, dengan anggaran yang lebih memadai dan tenaga ahli yang kompeten, seluruh PJU dan traffic light di Ketapang bisa berfungsi maksimal demi keselamatan masyarakat,” pungkas Akia.