medik-tv.com Ketapang – Bertepatan dengan momentum Hari Anak Nasional 2025, seorang siswa dari SMA Negeri 1 Ketapang, Elfando Dewantara Novia Putra, menyatakan komitmennya untuk menyuarakan bahaya pernikahan dini di kalangan remaja. Sosialisasi tersebut ia lakukan sebagai bentuk tanggung jawab atas amanah barunya sebagai Juara II Duta Generasi Berencana (GenRe) Kalimantan Barat 2025.
Ditemui tim Medik-TV di lingkungan sekolahnya pada Rabu (23/7/2025), Elfando menjelaskan bahwa isu pernikahan anak menjadi perhatian utama dirinya. Apalagi, menurut data yang ia pelajari, Kabupaten Ketapang termasuk salah satu daerah dengan angka perkawinan anak tertinggi di Kalbar.
“Saya mulai sosialisasi dari sekolah, menyampaikan kepada teman-teman tentang dampak negatif dari pernikahan dini. Ini penting, karena Ketapang masih memiliki angka perkawinan anak yang cukup tinggi,” ujar siswa kelas XI H itu.
Elfando menilai, peran sebagai Duta Genre bukan sekadar prestasi, tapi amanah besar untuk membawa perubahan positif di tengah generasi muda, khususnya di daerah yang memiliki wilayah luas seperti Ketapang.
“Tantangannya adalah menjangkau daerah-daerah perhuluan. Untuk itu, saya sangat berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten agar sosialisasi ini bisa berjalan maksimal,” katanya.
Ajang Duta GenRe sendiri merupakan program tahunan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan menjaring generasi muda sebagai agen perubahan dalam isu-isu strategis seperti pernikahan dini, seks bebas, dan stunting.
Elfando berhasil memukau dewan juri dengan program unggulannya bertajuk Bio Plastik, sebuah inovasi lingkungan berbasis bahan organik yang ia gagas untuk mengurangi limbah plastik di bumi.
“Program bio plastik inilah yang saya angkat di ajang tersebut, dan alhamdulillah mengantarkan saya sebagai juara dua Duta GenRe Kalbar 2025,” jelasnya.
Atas prestasi ini, Kepala SMAN 1 Ketapang, Gusti Muzakirin, turut memberikan apresiasi tinggi kepada anak didiknya.
“Selamat kepada Elfando. Prestasi ini tidak hanya membanggakan sekolah, tapi juga Kabupaten Ketapang. Semoga bisa menjadi motivasi bagi siswa-siswi lainnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ucapnya.
Ia juga berharap agar prestasi Elfando tak berhenti di panggung penghargaan semata, tetapi benar-benar membawa dampak nyata bagi remaja di Ketapang, termasuk mereka yang berada di desa-desa terpencil.
“Duta Genre itu bukan sekadar gelar, tapi juga teladan. Kita berharap Pemkab bisa membantu Elfando dalam menyebarluaskan edukasi ini hingga ke pelosok desa,” tutupnya.