medik-tv.com Ketapang – Langkah kaki para tamu Allah dari Kabupaten Ketapang, Sintang, dan Sekadau kini telah memasuki fase paling sakral dalam ibadah haji. Setelah menempuh perjalanan panjang dari tanah air, Jamaah Haji Kloter 25 Embarkasi Batam akhirnya bersiap melakukan puncak rukun haji, yakni wukuf di Arafah pada Kamis, 9 Dzulhijjah 1446 H.
Kloter 25 BTH yang diberangkatkan dari Batam pada pukul 18.30 WIB ini beranggotakan jamaah dari tiga kabupaten di Kalimantan Barat. Mereka didampingi tim petugas haji yang sigap dan berpengalaman: Fazrin sebagai Ketua Kloter, H. Arifinsyah sebagai Pembimbing Ibadah, serta tenaga medis dr. Nastiti Fatimah Edy dan Ibu Susi Lestari, S.Kep.Ners. Selain itu, hadir pula Petugas Haji Daerah (PHD) yang ikut mendampingi dan membimbing jamaah, yakni Dr. KH. Abdullah Al-Faqir, SE., ME dari Ketapang, Subandi dari Sintang, dan Yulian Patrisia, S.Kep.Ners dari Sekadau.
Memberangkatkan jamaah haji tamattu’, para jamaah memulai niat ihram untuk umroh dari dalam pesawat, tepat ketika pesawat melintasi garis sejajar dengan Yalamlam. Mereka sebelumnya telah bersuci, mengenakan pakaian ihram, dan menunaikan shalat sunnah ihram di Asrama Haji Batam.
Setibanya di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah pada Rabu pukul 11.30 waktu Arab Saudi, para jamaah langsung bertolak ke Makkah untuk menyelesaikan rangkaian ibadah umrah, mulai dari thawaf, sa’i, hingga tahallul sebagai bagian dari syarat haji tamattu’.
Hari ini, Rabu 8 Dzulhijjah 1446 H (4 Juni 2025), rombongan jamaah bergerak menuju Arafah, mengikuti agenda wukuf yang akan dilaksanakan esok hari. Selama menunggu hari puncak ibadah tersebut, para petugas Kloter 25 BTH terus aktif memberikan edukasi kesehatan serta pembekalan manasik guna memantapkan kesiapan fisik dan jamaah spiritual.
Pembimbing Ibadah Haji Kabupaten Ketapang, H. Arifinsyah, menyampaikan harapannya agar seluruh jamaah selalu diberi kesehatan, kekuatan, kesabaran, serta keikhlasan dalam menuntaskan rangkaian ibadah haji.
“Semoga Kloter 25 BTH senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan kembali ke tanah air membawa predikat haji yang mabrur,” ujarnya penuh doa.
Perjalanan menuju Arafah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga pengembaraan ruhani yang penuh harap dan pengorbanan. Ribuan langkah telah diayun, sejuta doa telah dipanjatkan. Kini, hanya kepada Allah para tamu-Nya berserah diri, memohon ampunan dan keberkahan.
