medik-tv.com Ketapang – Telah terjadi insiden kebakaran sepeda motor di dalam area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sukabangun Ketapang, pada Rabu pagi (7/5/2025). Pihak SPBU segera melakukan penanganan cepat untuk memastikan situasi aman dan tidak meluas.
Berdasarkan hasil investigasi medik-tv.com kebakaran tersebut tidak disebabkan oleh aktivitas pengisian bahan bakar ilegal maupun penggunaan tangki modifikasi (tangki siluman). Api diduga bermula saat seorang pria datang mengendarai sepeda motor untuk mengisi bahan bakar. Ketika proses pengisian berlangsung, diduga terjadi tumpahan bahan bakar minyak (BBM) di bagian motor.
“Motor terbakar di SPBU kita, bukan karena aktifitas ilegal. Pengisian tangki siluman dan penimbunan BBM di sini tidak ada. Kita ada rekaman CCTV semua,” ujar Manager Pemasaran SPBU Sukabangun, Sudirman kepada medik-tv.com saat ditemui dikantornya.

Melihat adanya tumpahan, petugas langsung memberikan peringatan agar motor tersebut didorong menjauh dari lokasi pengisian bahan bakar dan tidak dihidupkan. Namun, sesaat kemudian motor tersebut diduga tetap dinyalakan, hingga menimbulkan percikan api dan menyebabkan kebakaran.
“Setelah didorong beberapa meter, pemilik menaiki motor dan menghidupkannya, terjadilah kebakaran itu. Kita pihak SPBU langsung sigap memadamkan menggunakan Apar (alat pemadam kebakaran),” jelas Sudirman.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran ini,
Pihak SPBU menyampaikan harapannya kepada seluruh rekan-rekan media, untuk bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif dalam menyampaikan dan menerima informasi yang berkembang.
“Harapan kita kepada kawan-kawan, ciptakanlah suasana yang kondusif dan berita berita yang kondusif gak usah berita yang mering mering gituk,” ujar perwakilan SPBU dalam pernyataannya.
Pemilik sepeda motor Rodes yang mengalami insiden kebakaran di SPBU kawasan Sukabangun, akhirnya angkat bicara. Dalam keterangannya kepada medik-tv.com, ia menegaskan bahwa dirinya tidak menggunakan tangki siluman ataupun melakukan penimbunan bahan bakar minyak (BBM), seperti yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial.
“Saya guru di Yayasan Hidayatullah Rahman di Desa Kalinilam, singgah menggisi minyak setelah ambil baju dari tukang jahit di samping Pasar Desa Sukabangun, saya tidak menggunakan tangki modifikasi atau tangki siluman. Motor saya standar, dan saya mengisi BBM seperti biasa, sesuai kapasitas tangki,” ujarnya
Ia mengaku sangat menyayangkan tudingan-tudingan yang beredar dan merasa dirugikan secara moral karena dianggap melakukan pelanggaran. Menurutnya, insiden kebakaran tersebut murni musibah yang tidak ia duga sama sekali.