medik-tv.com Ketapang – Semangat menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia terasa kian membara di Desa Pematang Gadung, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang. Jumat sore ini 11/07/2025, suasana Lapangan Pematang Gadung pecah oleh sorak sorai penonton. Pemerintah Desa resmi membuka Open Turnamen Sepak Bola yang diikuti puluhan tim dari dua kabupaten.
Kepala Desa Pematang Gadung, Sadimin, membuka kegiatan dengan penuh antusias. Ia menyampaikan bahwa turnamen ini telah menjadi tradisi desa setiap menyambut Hari Kemerdekaan.
“Turnamen ini bukan sekadar ajang pertandingan, tapi juga momen silaturahmi, pencarian bibit atlet, dan kesempatan menggairahkan ekonomi masyarakat lewat UMKM,” ujar Sadimin kepada awak medik-tv.
Turnamen yang sudah dimulai sejak Minggu, 6 Juli 2025 lalu itu akan berlangsung hingga 17 Agustus mendatang. Malam puncak final akan diramaikan dengan pembagian hadiah dan pertunjukan musik dangdut yang siap menggoyang panggung hiburan rakyat.
Tahun ini, sebanyak 56 klub sepak bola dari Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara turut ambil bagian. Mereka akan bertanding menggunakan sistem gugur yang dipastikan bakal menyajikan pertandingan-pertandingan sengit.
Hadiah yang ditawarkan juga tak main-main. Juara 1 akan membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp25 juta, juara 2 Rp15 juta, juara 3 Rp7 juta, dan juara 4 Rp3 juta.
Sadimin juga mengingatkan seluruh pemain dan masyarakat untuk menjaga kondusifitas turnamen.
“Bertandinglah dengan sportif dan tetap jaga keamanan. Kami ingin dari sini lahir atlet-atlet bola berbakat yang bisa membawa nama daerah,” pesannya.
Adapun pembiayaan turnamen ini bersumber dari anggaran desa, uang pendaftaran peserta sebesar Rp800 ribu per tim, serta dukungan sponsor. Tokoh utama di balik suksesnya ajang ini adalah Bapak Kacong Supandi, yang disebut sebagai sponsor utama dan pendukung setia turnamen tiap tahunnya.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak, terutama Bapak Kacong Supandi. Tanpa beliau, kegiatan ini mungkin tak bisa semeriah ini,” tutup Sadimin.
Turnamen sepak bola ini tak hanya menjadi hiburan tahunan, tapi juga menjadi ajang pemersatu warga dan simbol semangat kemerdekaan yang terus hidup di hati masyarakat Pematang Gadung.
