medik-tv.com Ketapang – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang kembali menggelar Pagelaran Seni Budaya Melayu (PSBM) 2025 yang berlangsung pada 24–30 September 2025 di Balai Sungai Kedang, Ketapang. Tahun ini, kegiatan mengangkat tema “Tak Hilang Adab dan Budaya Ditelan Zaman, Kite Bangun Tanah Kayong Bergandeng Tangan” sebagai wujud komitmen masyarakat Melayu dalam menjaga warisan leluhur sekaligus memperkuat identitas daerah.
Acara pembukaan resmi dilaksanakan di Balai Sungai Kedang, Jumat (26/09/2025). Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.Tp., M.Si., dan turut hadir Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, SH, para tokoh masyarakat, serta tokoh adat Melayu.

Ketua Panitia, Rion Sardi, menyampaikan bahwa PSBM 2025 menghadirkan beragam perlombaan bernuansa budaya Melayu. Di antaranya Lomba Busana Melayu, Motif Batik Melayu, Dendang Melayu, Syair Gulung, Uri Gasing, Tulisan Arab Melayu, Sholawat, hingga Mobil Hias Astagune. Seluruh kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi ruang ekspresi sekaligus media edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda.

Ketua MABM Kabupaten Ketapang, H. Irvan Masyad, menegaskan bahwa pagelaran budaya ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan. Menurutnya, PSBM tidak hanya sekadar pertunjukan seni, melainkan juga ikhtiar bersama dalam menjaga adat, melestarikan budaya, serta memperkuat kearifan lokal. Ia pun memberikan apresiasi kepada masyarakat Melayu, pemerintah daerah, serta khususnya Bupati dan Wakil Bupati Ketapang yang terus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

Sementara itu, Ketua Umum MABM Provinsi Kalimantan Barat, Prof. Dr. H. Chairil Effendy, turut memberikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara MABM dan pemerintah daerah. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan kabar gembira bahwa Festival Melayu ke-15 pada tahun 2028 akan dipusatkan di Kabupaten Ketapang. “Saya berharap pada 2028, Ketapang sudah memiliki tempat representatif untuk menggelar festival besar ini,” ujarnya optimis.

Dalam sambutannya, Bupati Ketapang menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan PSBM 2025. Ia menekankan bahwa pagelaran seni budaya bukan hanya sekadar hiburan, melainkan wadah pelestarian nilai-nilai luhur adat Melayu yang sarat dengan adab, etika, dan filosofi kehidupan.

“Melalui kegiatan ini, saya mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjaga dan melestarikan budaya daerah. Membangun Ketapang tidak hanya dengan infrastruktur, tetapi juga dengan membangun karakter dan jati diri masyarakat melalui seni dan budaya,” tuturnya.
Pagelaran Seni Budaya Melayu 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat jati diri masyarakat Melayu, sekaligus menjadikan Ketapang sebagai salah satu pusat budaya yang berdaya saing di Kalimantan Barat.