medik-tv.com Ketapang – Suasana mencekam tengah menyelimuti Dusun Petuakan, Desa Air Upas, Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang. Warga hidup dalam bayang-bayang teror setelah serangkaian aksi kekerasan mengguncang kampung mereka selama dua bulan terakhir, sebagaimana diberitakan oleh kalbaronline pada Kamis 10 Juli 2025.
Mulai dari rumah dibakar hingga penembakan brutal dengan senapan angin jenis PCP, setidaknya sembilan kejadian mengerikan telah dilaporkan warga sejak Juni hingga awal Juli 2025. Bukan hanya harta benda yang jadi korban, beberapa warga bahkan mengalami luka tembak dan pelaku hingga kini masih berkeliaran bebas.

“Kami sudah sangat cemas. Rumah dibakar, orang ditembak, tapi pelaku belum juga ditangkap,” ujar Firminus Goda, salah satu warga setempat, saat ditemui Kamis (10/7/2025). Nada suaranya mengandung kekhawatiran yang tak bisa ditutupi. Ia, seperti banyak warga lainnya, merasa tak lagi aman di tanah kelahirannya sendiri.
Salah satu kasus yang paling menggemparkan terjadi di kawasan SP 3 Petuakan. Tiga orang tak dikenal membawa senapan dan senjata tajam, datang ke permukiman, lalu membakar rumah warga tanpa ampun. Saksi mata sempat mencoba mengejar, namun langsung dihadang tembakan peringatan ke udara.
“Kami sempat lihat mereka. Tapi begitu mereka tembak ke atas, kami tak berani lanjut kejar,” ucap seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan.
Aksi teror ini menyasar siapa saja. Menantu dari Sayung ditembak dua kali dan rumahnya habis terbakar. Penembakan juga dialami oleh Matius Anjang, serta warga lain seperti Doto dan Alman. Bukti-bukti berupa foto luka tembak dan sisa rumah yang hangus telah dikumpulkan warga sebagai bukti kuat atas aksi kekerasan tersebut.
Sejumlah laporan telah diajukan ke Polsek Marau, namun belum ada tindakan yang dirasakan masyarakat secara nyata. “Ini bukan masalah kecil. Nyawa dan harta masyarakat sudah banyak menjadi korban. Kami minta aparat bertindak tegas!” seru Firminus.
Ketakutan pun mulai merambah ke sendi-sendi kehidupan. Banyak warga kini memilih tidak ke ladang atau meninggalkan rumah mereka yang berada jauh dari pusat dusun. Kekhawatiran akan keselamatan lebih kuat daripada keinginan menjaga hasil kerja keras mereka.
Menanggapi hal ini, Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi, saat dikonfirmasi Kalbaronline pada Kamis 10/07/2025 mengatakan bahwa kasus ini tengah diselidiki. “Perkara ini masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya singkat.
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tenang namun tetap waspada, serta segera melapor ke kantor polisi terdekat bila melihat hal yang mecurigakan. Kerjasama masyarakat dapat mempercepat proses pengungkapan kasus ini.
Meski begitu, masyarakat berharap langkah nyata segera dilakukan. Bukan hanya penyelidikan di atas kertas, tetapi tindakan nyata di lapangan. Mereka meminta perlindungan, kehadiran aparat, dan keadilan atas teror yang tak kunjung berhenti.
Kini, harapan warga Dusun Petuakan hanya satu: keamanan dikembalikan, pelaku diadili, dan dusun mereka kembali damai seperti dulu.